Breaking News

Dewa815 > Cerita Hot Rayuan Manis Dosen Kampus

Dewa815 > Cerita Hot Rayuan Manis Dosen Kampus

Dewa815 > Cerita Hot Rayuan Manis Dosen Kampus - Ada satu dari mereka telah jadi dosen namun di Kampus lain, Ibu Fitri namanya. Kita semuanya panggilnya Ibu mahfum telah usia 40 tahun namun belum lagi menikah. Ibu Fitri menanyakan, "Eh, kamu terakhir ini kok kerap ngelamun sich, ngelamunin apa yuk? Jangan-jangan ngelamunin yang itu..".

Narasi Seks Ini diawali pada saat itu saya kembali kuliah di semester VI di satu diantaranya PTS di Bandung. Ceritanya waktu itu saya kembali pisam sama doiku dan memanglah ia tak sadar diri, telah disayangi jadi berlagak, selanjutnya dari narasi cintaku sekedar berusia dua tahun saja Masa itu saya tinggal berlima dengan rekan satu kuliah pula, kita tinggal serumah atau sewa satu rumah buat berlima. Bertepatan dalam rumah itu cuma saya yang lelaki.

Awalnya saya omong sama kakak wanitaku, "Telah, saya pisah rumah saja atau kontrak dalam tempat", namun kakakku ini karena sangat sayang padaku, ya saya tak diijinkan pisah rumah. Kita lantas tinggal serumah dengan 3 rekan wanita kakakku.

"Itu apanya Bu?" tanyaku.

Memanglah dalam kesehari-harianku, ibu Fitri tahu lantaran saya kerap pula share dengannya lantaran ia telah kuanggap lebih tua dan tahu beberapa perihal."Tahu tidak menjadi masalah yang kuhadapi? Saat ini saya anyar putus sama doiku", kataku."Oh.. getho ceritanya, pantesan saja dari pekan yang lalu sedih saja dan kerap ngalamun sendiri", kata Ibu Fitri.Demikian dekatnya saya sama Ibu Fitri hingga sampai satu waktu saya mengenyam momen ini.

Entahlah mengapa saya tak berencana telah mulai ada perhatian sama Ibu Fitri. Masa itu benarnya siang-siang segalanya di kuliah, saya tengah sakit pada kepala jadi saya membolos dari kuliah. Siang itu benar jam 11:00 siang saat saya bangun, eh rada sedikit bertanya-tanya kok masih tetap ada orang dalam rumah, rata-rata kalaupun siang-siang berlubang berikut telah di tidak ada orang dalam rumah namun kok ini hari kelihatannya ada rekan dalam rumah nih. Saya pergi mengarah dapur."Eh Ibu Fitri, tidak ngajar Bu?" tanyaku.

"Kamu kok tidak kuliah?" bertanya ia."Habis sakit Bu", kataku."Sakit apa sakit?" goda Ibu Fitri."Ah.. Ibu Fitri dapat saja", kataku."Telah makan belum?" tanyanya."Belum Bu", kataku."Telah Ibu Masakin saja sekaligus sama kamu ya", ujarnya.Dengan cekatan Ibu Fitri mengolah, kita juga langsung makan berdua sembari bercakap ngalor ngidul hingga kita mengupas narasi yang rada memiliki bau sex. Kukira Ibu Fitri tidak senang yang bernama narasi sex, eh tau-taunya ia membalasnya dengan narasi yang lebih hot kembali. Kita lantas telah kian jauh bicaranya.

Dewa815 > Cerita Hot Rayuan Manis Dosen Kampus

Benar waktu itu saya mengatakan perihal wanita yang telah lama tidak rasakan pertalian dengan lain ragamnya."Apa masih tetap ada getho kemauannya oleh karena itu?" tanyaku."Nikmat saja, emangnya gairah itu ngenal umur getho", ujarnya."Oh kalaupun getho Ibu Fitri masih memiliki hasrat donk buat ngedapetin bagaimana pertalian dengan lain type", kataku."So nyata donk", ujarnya."Lagi sama siapa Ibu oleh karena itu, Ibu kan belum kawin", dengan nikmatnya saya nyeletuk."Saya siap kok", kataku kembali dengan sedikit rada cuek sembari kutatap mukanya. Ibu Fitri rada merah redup entahlah apa yang bawa keberanianku kian membeludak dan entahlah kapan mulai saya mulai menggenggam tangannya.

Dengan sedikit rada grogi Ibu Fitri kegugupan sembari menarik kembali tangannya, dengan sedikit upaya saya harus mengajak terus hingga ia serius siap melaksanakannya."Okey, sorry ya Bu, saya telah begitu lancang pada Ibu Fitri", kataku."Tidak, saya kok yang keliru mengawalinya dengan meladenimu berbicara bab itu", ujarnya.

Dengan sedikit kegirangan, dalam hatiku secara lembut kupegang kembali tangannya sembari kudekatkan bibirku ke dahinya. Secara lembut kukecup keningnya. Ibu Fitri terangkut dengan kondisi yang kubuat, ia tutup matanya secara lembut. Pula kukecup sedikit di bawah kupingnya secara lembut sembari kubisikkan, "Saya sayang kamu, Ibu Fitri", namun ia tak menjawab sedikitpun.Dengan sedikit rada kuatir pula kudekatkan bibirku dekati bibirnya. Cup.. dengan demikian halusnya saya berasa kehalusan bibir itu. Aduh halusnya, dengan cekatan saya telah menarik badannya ke rangkulanku, dengan sedikit rada bergairah kukecup kembali bibirnya. Dengan sedikit terbuka bibirnya menyongsong secara lembut.Kukecup bibir bawahnya, eh.. tiada kuduga ia balas ciumanku. Peluang itu tak kusia-siakan. Kutelusuri rongga mulutnya dengan sedikit kukulum lidahnya. Kukecup, "Aah.. cup.. cup.. cup.." ia mulai juga dengan hasratnya yang membara membalasnya ciumanku, ada lebih kurang 10 menitan kami melaksanakannya, namun kali inilah telah dengan mata terbuka.

Dengan sedikit ngos-ngosan seperti habis usaha keras saja."Aah.. gak boleh panggil Ibu, panggil Fitri saja ya!Kubisikkan Ibu Fitri, "Fitri kita ke kamarku saja yok!".Dengan sedikit rada terkejut pula namun tiada perlawanan yang mempunyai arti kutuntun ia ke kamarku. Kuajak ia duduk ditepi tempat tidurku. Saya telah tidak tahan kembali, ini waktunya yang kutunggu-tunggu. Dengan perlahan-lahan kubuka kacing pakaiannya satu-satu, dengan lahapnya kupandangi badannya. Ala-ala mak.. cantiknya badan ini, kok tidak ada sich lelaki yang kepengin buat mencicipinya. Dengan sedikit membungkuk kujilati dengan rajin.Pertama kali belahan gunung kembarnya. "Ah.. ssh.. lagi Ian", Ibu Fitri tak sabar kembali, BH-nya kubuka, terekspos telah buah kembar yang montok ukuran 34 B.

Artikel lainnya: Link Alternatiff Dewa815

Kukecup ganti-gantian, "Aah.. ssh.." dengan sedikit rada ke bawah kutelusuri lantaran saat itulah benar gunakan celana pendek yang kainnya rada tipis dan celananya pula tipis, kuelus secara lembut, "Aah.. saya sudah mulai terangsang.Kusikapkan celana pendeknya hingga sampai lepas sekalian dengan celana dalamnya, hu.. cantiknya gundukan yang megar. Secara lembut kuelus-elus gundukan itu, "Aah.. uh.. ssh.. Ian kamu kok cerdas sich, saya pula sudah tak tahan kembali", sebetulnya memanglah ini merupakan pemula untuk saya, eh ternyata Fitri sudah kepengin buka celanaku dengan sekali ambil saja lepas telah celana pendek sekalian celana dalamku. "Oh.. besar benar-benar", ujarnya.

Dewa815 > Cerita Hot Rayuan Manis Dosen Kampus - Kurang lebih 18 cm memiliki diameter 2 cm, secara lembut ia mengelus zakarku, "Uuh.. uh.. shh.." dengan jeli saya berganti status 69, kupandangi sebentar gundukannya dengan nyata dan halus.Saya mulai menciumi dari pusarnya turun terus ke bawah, kulumat kewanitaannya secara lembut, saya usaha masukkan lidahku ke lubang kemaluannya, "Aah.. uh.. ssh.. lagi Ian", Fitri mengaduh. "Saya pula nikmat Fitri", kataku. Secara lembut di lumat habis kepala kemaluanku, di jilati secara lembut, "Assh.. oh.. ah.. Fitri lagi sayang", dengan lahap pula kusapu seluruh dinding lubang kemaluannya, "Aahk.. uh.. ssh.." lebih kurang 15 menit kami mengerjakan status 69, telah kepengin coba yang bernama bersetubuh. Kurubah status, kembali memanggut bibirnya.Telah berasa kepala kemaluanku cari sangkarnya. Dengan ditolong tangannya, disasarkan ke lubang kewanitaannya. Dikit-dikit kudorong pinggulku, "Aakh.. sshh.. perlahan-lahan ya Ian, saya masih perawan", ujarnya. "Haa.." saya terkejut, betul rupa-rupanya ia masih suci.

Dengan sekali dorong kembali telah berasa licin. Blesst, "Aahk.." teriak Fitri, kudiamkan sekejap buat melenyapkan rasa sakitnya, sehabis 2 menitan lama waktunya kumulai menarik kembali tangkai kemaluanku dari dalam, lagi kumaju mundurkan.Karena barangkali anyar pertamanya cukup dengan waktu 7 menit Fitri.. "Aakh.. ushh.. ussh.. ahhkk.. saya pengen keluar Ian", ujarnya. "Nantikan, saya sudah pengen keluar akh.." kataku. Mendadak menegang telah lubang kemaluannya menjepit tangkai kemaluanku dan berasa kepala tangkai kemaluanku disiram berbeserta air surganya, membuatku tak kuat kembali memuntahkan.. "Crot.. crot.. cret.." juga banyak air maniku muncrat di lubang kemaluannya. "Aakh.." saya lemas habis, saya tergolek di sebelahnya.

"Kamu menyesal Ian?" tanyanya. "Ah tidak, kitakan sama pengen." Kami segera berberes-beres biar tak ada kesangsian, dan mulai sejak momen itu saya kerap main cinta dengan Ibu Vivien masalah ini tentunya kami kerjakan kalau dalam rumah tengah sepi, atau dalam tempat pemondokan kalau kami telah tengah kepingin dan dalam rumah tengah ramai. mulai sejak momen itu dalam diri kami berdua mulai bersemi benih-benih cinta, dan saat ini Ibu Vivien jadi doi gelapku.

0 Komentar


 

© Copyright 2022 - Dewa815 Kumpulan Cerita Sex Terbaru